You are currently browsing the category archive for the ‘Aku lelaki’ category.

Harumnya bunga di musim semi
tanpa hadirmu masihkah punya arti?
riuhnya kanak-kanak bermain kembang api
tanpa candamu masihkah punya arti?

lukisan alam yang menggoda hati
tanpa senyummu sanggupkah kulewati hari?
indahnya lembayung yang mengantar pagi
tanpa dekapanmu beranikah kuterbangun dari mimpi?
(datanglah kasih, agar kuberani terjaga…)

Kalau hari itu ternyata ada,
bolehkah didadamu kusandarkan kepala?
menikmati detak jantungmu yang merdu ditelinga
dan hari itu kuingin engkau manja,
hanya kita berdua disudut dunia…
bolehkah…?

 

Pagi ini perasaan gue bercampur aduk, rasa kehilangan yang tiba-tiba membuat gue yang berkelamin jantan ini harus menitikan airmata.

Gue punya seorang teman yang selama ini selalu merasa hidupnya tidak sesempurna teman lain, yang selalu berpikiran seperti anak kecil, gadis kecil yang tidak pernah mampu mengatakan tidak, yang rapuh oleh cobaan sekecil apapun, yang menurut gue belum bisa melangkah sendiri, yang selalu berusaha mencari jiwa, yang tak pernah lepas oleh berbagai cobaan bahkan cengengnya luar biasa, manjanya abis-abisan.

Dan gue tidak pernah bosan mendampinginya, tangisnya yang seperti anak kecil telah menjadi bagian dari hari-hari gue, bahagianya ketika dia jatuh cinta juga sempat mengisi hari-hari gue, bahkan gue lebih khawatir ketika dia bahagia dibanding ketika dia jatuh runtuh.

Dua bulan terakhir ini, dia minta waktu sendiri, katanya ingin lebih dekat kepada Tuhan, dan gue kehilangan sekali. Setiap hari gue buka blognya berharap dia hadir disana, tapi kosong. Gue juga mendatangi tempat-tempat yang biasa dia kunjungi, tapi mereka bilang dia sudah lama tidak kesini, dan hanya menitipkan sumbangan. Gue juga mendatangi masjid-masjid tempat dia biasa menghabisi pagi saat duha dan sore saat magrib tapi dia tidak pernah muncul.

Untuk Ade, semoga elu mendapatkan kesempurnaan walaupun gue dan temen-temen menerima ketidak sempurnaan elu De. Tidak ada yang sempurna kan De? dan pagi ini gue baca blognya ada comment yang seperti mengisyaratkan kepulangan Ade.

Ade dengan SAYAP nya, bunga diteras istana.. nanti gue buatin puisi lagi buat elu De. Kepergian elu buat gue hanya raga, tapi jiwa elu tetap menyinari kita De.

Melintasi suka duka dunia fana
Mengembara bersamamu dengan mesra
menembus pegunungan dan sunyinya belantara
Ada mimpimu terbang menemani harumnya bunga

Dalam hidup ini tergila-gila padamu
sebuah cinta yang tiada duanya di dunia
bayangan pedang dan cahaya riak air
hanya berlalu lalang senantiasa

Dalam hidup ini tergila-gila padamu
sebuah cinta yang tiada duanya di dunia
jika masih ada petualangan yang mesra
walau wajah keriputpun sukar untuk lupa
sukar untuk lupa…

a song by Jane Zhang

karena lagu ini selalu mengingatkanku ttg dirimu bidadariku…

Kamu tak boleh berada diujung jurang
kamu tak boleh kalah oleh badai yg menghadang
tak cukupkah cintaku utk menahanmu disini?
jangan biarkan airmataku membeku saat menunggumu kembali

Wahai jurang jgn biarkan dia melompat
akan kuratakan seisi bumi bila kau tak menahannya
wahai tajam sembilu jgn kau sentuh nadinya
akan ku tumpulkan semua sudut bila kau melakukannya

Wahai kupu-kupu bisikkan pada dia
bahwa engkau tak sanggup menerima nafasnya
bahwa aku akan hadir disana untuk dia
menghabiskan usia bersamanya bila waktu itu tiba

Aku akan ada disana kekasih
akan kubasuh lukamu hingga bersih
akan kurangkai kalutmu menjadi selendang cinta
akan kuwakili engkau menahan siksa

kita akan berjalan bersama
sambil berdekapan penuh cinta
melangkah bersama keluar dari lembah sepi
menuju taman seribu bunga peony

kita akan duduk dilembah seribu bunga
akan kuelus pipimu dgn jemari cinta
biarlah hiruk pikuk dunia diluar sana
kita akan berdua disini merenda cinta
sampai batas usia memisahkan kita

Entah kenapa saat minum ada wajahmu disana
saat mataku terpejam ada senyummu menggoda
entah kenapa saat kuhirup nafas ada harum rambutmu
saat anganku melayang selalu terpaut padamu

bila sapaanku bisa menghapus airmatamu
ku akan terus berkata hingga bibirku membiru
bila hadirku dapat mengobati racun cinta
kuakan memelukmu disana menghabiskan senja

Bagaimana bisa merelakan dirimu pergi
melangkah tanpa meninggalkan jejak kaki
sedang tiap helaan nafas ada dirimu
dan tiap gelas minum  ada bayangmu

Mengapa berjalan menjauh dariku
saat yg bisa kulakukan hanya menatapmu
tak mungkinkah kita berbagi sakit dan tawa
atau bahkan tetesan airmata?

sekarang telusuri tatapan mataku
bukankah disana ada ruang kosong
yang menghalangiku mengingat wajahmu
karena mata tak pernah berbohong

Seandainya bisa membuat langkahmu terhenti
berbalik melihat genangan di mata ini
banyak untaian kata yg tersusun dalam hati
banyak alasan kenapa hanya kamu dihati

Namun langkahku terhalang sebuah pilihan
bersua dan mengelus pipi indahmu
dan kemudian kamu pergi dengan Nya
atau… diam disini dan dirimu tetap didunia
itulah dejavu terakhir yg harus kuhindari
Sampai jumpa di kelahiran  berikutnya kekasih

adakah yg dapat memberitahuku
adakah sebuah pena yg seperti itu
yg bisa melukiskan sepasang mata
yg tiada pernah mengalirkan airmata

mempertahankan seberkas cahaya
yg dalam sekejap hilang tak bersisa
yg dapat membuat segala yg indah
tidak lagi terbang berpencaran

jika begitu yg terjadi
daku pun dapat menghibur diri
dlm malam tanpa dirimu
menggambar seberkas terang yg semu

menahan kegembiraan diriku
semuanya kuberikan padamu
rasa yg pahit di lidahku
akan berubah manis karenamu

sejak saat ini tak perlu lagi
memisahkan langit dan bumi
memisahkan bulan dan matahari
cinta dan tawa dan semuanya bersama dalam satu langit

dalam hidupku asalkan ada dirimu
segalanya menjadi mungkin bagiku
biarkan semua bintang jatuh bersama
di setiap saat kita duduk berdua

sejak saat ini di atas dunia
tak ada lagi perpisahan yg tiada daya
tak perlu ku melihat bayang-bayangmu yang pergi
segala janji seperti bintang-bintang yang abadi

titik embun bertanya pada sungai
tiada jawab hanya sepi
cahaya lembayung dipipi matahari
tak terlihat pagi ini

seribu pesan yg membiaskan rindu
tak berbekas tertelan langit biru
mataku meratap mengadu
menatap jariku yg serasa membeku

waktu seakan tak hendak berlalu
akankah penantian ini berlabuh
agar hatiku kembali bercumbu
memeluk mesra setiap nafasmu

Pesan cinta darimu tiap pagi
yg membangunkanku dari mimpi
seakan engkau ada disisi
menyegarkan jiwaku spt embun pagi

setiap ciuman malam yg kukirimkan
semoga membuatmu lelap dalam angan
membawa kita terbang diatas awan
utk bercumbu di tepian malam

berlarilah sayangku
kepakkanlah sayapmu
puaskan daku dgn rindumu
bangunkan daku dalam surgamu

melihatmu tersenyum dalam mimpi
ingin ku kecup alismu yg berbaris rapi
menyentuh bibirmu yg bergetar penuh arti
serasa nirwana hadir di sini

Blog Stats

  • 2.043 hits