Pagi ini perasaan gue bercampur aduk, rasa kehilangan yang tiba-tiba membuat gue yang berkelamin jantan ini harus menitikan airmata.
Gue punya seorang teman yang selama ini selalu merasa hidupnya tidak sesempurna teman lain, yang selalu berpikiran seperti anak kecil, gadis kecil yang tidak pernah mampu mengatakan tidak, yang rapuh oleh cobaan sekecil apapun, yang menurut gue belum bisa melangkah sendiri, yang selalu berusaha mencari jiwa, yang tak pernah lepas oleh berbagai cobaan bahkan cengengnya luar biasa, manjanya abis-abisan.
Dan gue tidak pernah bosan mendampinginya, tangisnya yang seperti anak kecil telah menjadi bagian dari hari-hari gue, bahagianya ketika dia jatuh cinta juga sempat mengisi hari-hari gue, bahkan gue lebih khawatir ketika dia bahagia dibanding ketika dia jatuh runtuh.
Dua bulan terakhir ini, dia minta waktu sendiri, katanya ingin lebih dekat kepada Tuhan, dan gue kehilangan sekali. Setiap hari gue buka blognya berharap dia hadir disana, tapi kosong. Gue juga mendatangi tempat-tempat yang biasa dia kunjungi, tapi mereka bilang dia sudah lama tidak kesini, dan hanya menitipkan sumbangan. Gue juga mendatangi masjid-masjid tempat dia biasa menghabisi pagi saat duha dan sore saat magrib tapi dia tidak pernah muncul.
Untuk Ade, semoga elu mendapatkan kesempurnaan walaupun gue dan temen-temen menerima ketidak sempurnaan elu De. Tidak ada yang sempurna kan De? dan pagi ini gue baca blognya ada comment yang seperti mengisyaratkan kepulangan Ade.
Ade dengan SAYAP nya, bunga diteras istana.. nanti gue buatin puisi lagi buat elu De. Kepergian elu buat gue hanya raga, tapi jiwa elu tetap menyinari kita De.
Komentar Terbaru